MENUJU TUHAN

PERJALANAN SPIRITUAL MENUJU TUHAN

Rabu, 18 Mei 2011

filsafat2

Seorang filsafat dari keus bernama NICOLAUS CUSANUS (1401-1464),dia mengatakan bahwa ada 3 cara untuk pengenalan akan Tuhan yaitu:pengenalan indera,dengan akal,intuitip.pengenalan melalui indera yaitu hanya pengenalan sebatas fisik dan bersifat jasad dimana yang hanya bisa disentuh,diraba dan dirasakan,pengenalan ini tidaklah sempurna hanyalah dunia saja. Selanjutnya pengenalan akal dimana pengenalan ini merupakan pengenalan yang membentuk pengertian-pengertian yang abstrak atas dasar apa yang disajikan oleh indera,jadi pengenalan ini merupakan hasil dari data mentah yang di dapat dari indera.dan terakhir adalah pengenalan yang tertinggi dimana pengenalan ini tidak memberlakukan “tidak pertentangan.di sini akal menjadi terbatas sehingga membiarkan kita tidak mengetahui banyak hal,dengan intuisi kita dapat sampai pada kenyataan,tempat segala hal yang bentuknya dilarutkan,yaitu Tuhan. Pemikiran ini amatlah penting dan tak akan termakan jaman di mana di setiap jaman pasti selalu ada pemikiran yang yang sama,kita ini berasal dari Tuhan pasti ada rasa rindu kepada Dia yang menciptakan segalanya termasuk kita,rasa rindu itu dapat kita obati dengan menapaki pengenalan kepada Tuhan.

filsafat1

Pada beribu-ribu tahun lalu pemikiran manusia tentang adanya Tuhan telah mereka gali demi untuk mengetahui siapa yang telah membuat dunia ini begitu sempurna,begitu indah dan begitu menawan. Banyak para ahli filsafat berpendapat dengan hasil pemikiran akal mereka tentang kejadian jagat raya ini,tapi banyak juga pendapat mereka yang di patahkan oleh pemikir-pemikir lain disebabkan oleh berbagai hal.tapi itulah manusia yang selalu mencoba untuk mengetahui semua itu karena kerinduan akan sang pencipta rasa kagum atas semua ciptaannya.seperti *DIONISIOS dari Areopagos,dia berkata “Tuhan adalah terang.TerangNya begitu gemilang,sehingga mata manusia menjadi terlalu lemah unutk mengamatiNya.Akibatnya terang itu bagi manusia menjadi kegelapan.sekalipun demikian manusia dapat menjadikan matanya biasa menerima terang itu,sehingga manusia dapat mengenal TuhanNya”.
Pemikiran itu telah ada sejak beribu-ribu tahun lalu,pemikiran itu telah ada sejak abad ke-6.pemikiran ini hampir sama dengan Al-Quran dalam surat An-Nur ayat 35 yang berbunyi:”
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Ayat ini juga sangat jelas menerangkan akan indahNya Hakikat beragama